Jumat, 13 Desember 2013

Bahaya Stroke

Solusi program terbaik utk mencegah stroke adalah dengan mengggunakan program Smart Detox. Jual SWEET DETOX / Smart Detox di Bali. 081999650025 / 087860107949

Sebagai Salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, rasanya hampir setiap orang sudah pernah mendengar istilah stroke. bahkan saat ini penyakit stroke tidak lagi mendominasi para lansia tapi juga orang di usia produktif 

Penyumbatan dan Perdarahan


Stroke merupakan penyakit akibat gangguan aliran darah di otak, bisa terjadi karena ada pembuluh darah yang pecah di otak atau sumbatan di pembuluh darah. Aliran darah yang terganggu ini terjadi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan kerusakan saraf. Stroke akibat pecahnya pembuluh darah di otak disebut dengan stroke tipe hemoragi (perdarahan). Sementara stroke karena sumbatan pembuluh darah disebut tipe oklusif atau iskemik. Sebagian besar stroke yang terjadi adalah tipe oklusif, mencapai 85% kasus.

Beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko mengalami serangan stroke adalah:
  • Usia

Bertambahnya usia seseorang meningkatkan risiko terjadinya stroke pada orang tersebut. Pada usia di atas 55 tahun, risiko stroke bahkan meningkat hingga 2 kali lipat.
  • Hipertensi

Tekanan darah yang tinggi berisiko memecahkan pembuluh darah karena tekanan di dindingnya yang sangat kuat. Selain itu penderita hipertensi memiliki darah yang lebih kental sehingga mudah membentuk gumpalan dan bisa menyebabkan stroke tipe oklusif. Tingginya tekanan darah juga dipengaruhi tingginya kadar kolesterol, kebiasaan merokok, kurang olah raga, dan lainnya.
  • Jenis kelamin

Stroke lebih sering terjadi pada laki-laki, yakni sekitar 19% lebih banyak dibanding pada wanita.
  • Transient Ischemic Attack (TIA)

Adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi sesaat karena adanya gangguan aliran darah di otak. Serangan ini bisa menjadi prediktor serangan stroke pada orang yang bersangkutan. Gejalanya TIA dan stroke sama, hanya saja pada TIA gejala cepat hilang (berlangsung kurang dari 5 menit), sehingga umumnya gejala ini tidak disadari atau dianggap enteng oleh pasien. Semakin sering terjadi serangan TIA, maka risiko stroke juga semakin tinggi.

Selain menanyakan riwayat dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga akan melakukan pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI untuk memastikan lokasi gangguan aliran darah dan seberapa luas area di otak yang terganggu. Kedua pemeriksaan ini juga bisa untuk mengetahui penyebab stroke, apakah karena pecahnya pembuluh darah atau sumbatan pada pembuluh. Sumbatan selain karena gumpalan darah juga bisa terjadi karena gumpalan lemak yang terlepas dari dinding pembuluh darah.

Gangguan aliran darah ke otak menyebabkan otak kekurangan oksigen. Ketika oksigen suplainya kurang, maka produksi energi di otak pun terhambat. Akhirnya proses ini berlanjut sebagai kematian sel saraf (nekrosis dan apoptosis). Saraf yang mati tidak bisa diperbarui sehingga memunculkan berbagai gejala, tergantung lokasi saraf yang mati.

0 komentar:

Posting Komentar